Oleh-oleh Saking nga-Yugjo
"TIDAK ADA SESUATU MUSIBAHPUN YANG MENIMPA SESEORANG KECUALI DENGAN IZIN ALLAH ; DAN BARANGSIAPA YANG BERIMAN KEPADA ALLAH, NISCAYA DIA AKAN MEMBERI PETUNJUK KEPADA HATINYA. DAN ALLAH MAHA MENGETAHUI SEGALA SESUATU." (QS.64:11)
Kamis-Minggu weekend yg lalu kami (aku, adik & kedua ortukku) sdh merencanakan akan menengok kakak pertama kami yg baru mutasi ke Yogyakarta. Selain utk soan ke rumah kakakku, weekend panjang ini jg sbg rihlah mengurangi kejumudan. Kami berempat berangkat naik KA Sembrani kamis pagi jam 8.00. Subhanallah memang ketika bisa melihat kebesaran Allah dalam bentuk pemandangan alam yg indah, hamparan sawah yg hijau, gunung menjulang tinggi, serta langit biru dengan awan putih yg berarak membuat hati ini tenang.. Ketenangan hati ini mungkin krn qt jd byk berdzikir memuji hasil karya ciptaan-NYA.
Kami tiba di Stasiun Tugu, Yogya tepat jam 15.30 WIB, dengan dijemput kakakku beserta keluarganya (Abang iparku, kakakku, dua orang keponakanku, Tasya,Bitha, dan mB.Atun) yg baru plg jalan2x dari Parangtritis. Peluk cium dan rasa kangen krn 2 bln tdk bertemu membuat kami lupa sdg berada di stasiun (maklum selama ini keluarga kami tdk pernah terpisah kota). Kami langsung meluncur menuju kediaman kakakku di Jl. Magelang, Karang Waru. Sesampai dirumah kakakku, kami keliling mellihat dekorasi rumah tempat tinggalnya sambil mengobrol santai & minum teh dimeja makan. Kemudian kami siap2x mandi sore krn Ba’da magrib sambil mencari makan malam khas Yogya kami diajak utk melihat lebih dekat Gn. Merapi dari Kaliurang.
selengkapnya...
Bagi warga Jkt Jalan Kaliurang itu seperti daerah Puncak atau bagi warga Malang seperti daerah Batu. Hawa dingin khas pegunungan dengan jalan yg berliku membuat ketiga wilayah itu hampir mirip. Sejak Gn. Merapi aktif kembali dan santer diberitakan akan meletus oleh berbagai media di tanah air, wilayah ini semakin ramai dikunjungi bukan hanya oleh pemburu berita tapi jg oleh para wisatawan. Terbukti malam itu banyak mobil2x dari luar kota yg bersama kami parkir di km 23 Jl. Kaliurang utk menyaksikan lebih dekat dengan mata kepala sendiri muntahan lahar panas dari Gn. Merapi. Subhanallah dalam kegalapan malam itu sesekali kami dapat melihat muntahan lahar dari Gn. Merapi spt petasan air mancur, kemudian turun bbrp km sbg lava yg mengalir spt anak sungai. Aku berusaha mengambil foto peristiwa ini dgn camdig miniku tapi krn gak canggih hasilnya cuma gelap gulita eh ada hslnya jg kok foto punggung bbrp org yg melihat bersama kami & pic gerobak sate kelinci yg mangkal (abis di Jkt gak pernah liat ada kelinci gede digantung spt kambing gitu )
Hari Jumatnya kakakku masuk kantor, jd siang itu kami hanya jalan2x ke Pasar Bringhardjo saja utk berburu batik Jogja, walo hasil yg didpt ternyata batik pekalongan tp gak masalah selama harganya msh murah2x . Di pasar itu sangat sering aku jumpai wanita2x perkasa sbg bakul gendong (baca:kuli panggul). Kebayangkan dgn bawaan berat dipunggung mereka tetap menggunakan kebaya & jarik khas jawa...dalam hati sempet jg bertanya2x, ”kok gak repot ya?”. Selain itu dipasar itu banyak sekali diitemui wanita2x lanjut usia yg berkeliling meminta2x. Para Pedagang batik pun dikuasai mayoritas wanita. Dalam hati jadi sempat bertanya2x lagi, ”kemanakah kaum adam di pasar ini?”.
Jumat malam pulang kantor kakakku mengajak aku, mama, & adekku, utk jalan2x di Malioboro, kanon kalo udah ke Jogya tp belum mampir kesini kurang afdhol . Malam itu kami memang sengaja berburu t-shirt Dagadu utk oleh2x sambil makan lesehan disekitar jalan itu jg. Suasana khas disepanjang jln Malioboro memang sulit ditemui dikota lain, begitu unik & kental dgn budaya Jawa. Sambil menunggu mama, kakak, adekku, tawar menawar barang, aku bermain dgn camdigku & berhasil menangkap seniman tato sementara alias tato tdk permanen. Ternyata utk melukis tato spt foto dibawah biayanya cuma Rp. 10rb saja, Tato itu bisa tahan kurang lebih 1 bulan. Eh yg ini bukan utk ditiru cuma sekedar informasi aja.
Bada sholat shubuh, kepalaku terasa berat pusing2x spt biasa...mknya aku msh tidur2xan dgn adikku dikamar atas, sementara mB.Atun didepan kamar sdh mulai sibuk menyetrika baju.Dibawah sdh terdengar ada kesibukan, kakakku menyiapkan Tasya utk ke sekolah, mama sdg online telepon dgn kakaknya di Bandung yg ternyata ingin ikut ke Yogya. Jam menunjukkan pukul 5.55 WIB aku memakai bergho’ (jilbab lgs pakai) utk turun kebawah. Tiba2x kamar kami terasa berguncang hebat dgn suara2x perabotan rumah yg ikut bergoncang dan terdengar sangat keras. Aku & adikku lgs teriak, ”GEMPA!!!” Sementara dari lantai bawah smua orang berteriak, ”GEMPA!!! GEMPA!!!”, sambil memanggil kami yg dilantai atas utk segera turun. Mbak Atun yg sedang menyeterika lgs memelukku krn ketakutan, lemas & gak tau hrs berbuat apa. Aku & adekku reflek bilang ”qt harus turun, cepat...cepet...” Sambil terus berdzikir ”Laa Haula wa laa quwwata illaa billahi, istiqfar, & takbir, berulang2x dan memapah mB.Atun kami turun tangga dengan terseok2x... Subhanallah... Asma Allah terdengar bergema dimana2x... rasa takut, pasrah, tawakal bercampur jd satu... Gempa ini begitu hebat... yg terbayang dalam hatiku, Allah sdg menunjukkan kebesaranNYA bagi orang2x yg beriman dan yg ingkar. Ampuni dosa2x kami Ya Allah dan tolong bukakan hati kami agar kami dapat mengambil hikmah atas kejadian ini.
Kejadian ini sungguh mengingatkan kami akan bencana Tsunami di Aceh, dan benar saja sejam setelah guncangan hebat itu... kurang lebih jam tujuhan tiba2x berbondong2x orang berteriak ”air...! air...!”dan berlarian krn ada isu air dari laut Parangtritis, Bantul pasang dan sdh menggenangi jalan. Disekitar rumah kakakku ada bbrp ibu muda dgn bbrp baby...terlihat rasa cemas diwajah2x mereka... saat spt ini qt cuma bisa mengingatkan spy tetep tenang, dan tdk terpengaruh isu2x, jk memang ada tsunami, qt naik lantai atas aja belajar dr pengalaman video mB.Putri dan keluarga saat Tsunami.
Alhamdulillah walau setelah diketahui kekuatan gempa 6,2 skala richter, disekitar lingkungan kakakku tinggal, tdk byk kerusakan yg berarti yg ditemui, hanya bbrp perabot & pajangan dalam rumah yg hancur, bbrp genteng jg ada yg jatuh dan posisinya terlihat bergeser dr tempat nya semula. Air teh/kopi dalam cangkir dan mug dimeja makan pun terlihat bertumpahan krn efek guncangan tadi. Beberapa menit stlh gempa listrik padam, hubungan lewat Hp pun terganggu, kami hanya bisa sesekali menggunakan telepon rumah mengabarkan kondisi kami baik2x saja & minta utk segera dihubungi dr Jkt jk ada berita dari TV. Kami hanya dpt mendengarkan berita ter-up date dr radio Sonora Yogja. Kemudian gempa susulan berulang hampir setiap 2 jam sekali, walau tidak sehebat gempa pertama tapi tetap membuat warga di sekitar rumah kakakku berteriak histeris & berhamburan. Aku gak begitu peduli dengan teriakan2x itu tp sibuk dgn terus tilawah & membaca tafsir shg hatiku mjd tenang. Dasyat eh Subhanallah kan
Aku sempat jg b’gaya ala wartawan ’sok’ profesional mengambil bbrp gambar disekitar rumah kakakku, ada tembok belakang rumah yg rubuh, genteng bangunan pasar yg hancur, pasar yg sepi & bubar lebih awal dr biasanya. Dibanding berita di radio, tv memang tdk ada apa2xnya tapi foto2x ini akan dpt terus mengingatkanku akan Kebesaran & betapa Maha Pemurahnya 4JJI dengan peringatan-Mu lewat bencana ini dan dengan keselamatan yg diberikan utk keluarga kami. Masih layakkah kami utk lalai terhadap-MU? Ya 4JJI yg Maha Pemurah & Maha Penyayang bimbing kami agar kami dapat terus mendekat diri kami kpd-MU, meningkatkan amal ibadah kami, & mati dalam keadaan khusnul khotimah...amiin yaa Rabbal ’alamiin .
"DAN MUSA MEMILIH TUJUH PULUH ORANG DARI KAUMNYA UNTUK (MEMOHONKAN TAUBAT KEPADA KAMI) PADA WAKTU YANG TELAH KAMI TENTUKAN . MAKA KETIKA MEREKA DIGONCANG GEMPA BUMI, MUSA BERKATA: ”YA TUHANKU, KALAU ENGKAU KEHENDAKI, TENTULAH ENGKAU MEMBINASAKAN MEREKA DAN AKU SEBELUM INI. APAKAH ENGKAU MEMBINASAKAN KAMI KARENA PERBUATAN ORANG - ORANG YANG KURANG AKAL DI ANTARA KAMI? ITU HANYALAH COBAAN DARI ENGKAU, ENGKAU SESATKAN DENGAN COBAAN ITU SIAPA YANG ENGKAU KEHENDAKI DAN ENGKAU BERI PETUNJUK KEPADA SIAPA YANG ENGKAU KEHENDAKI. ENGKAULAH YANG MEMIMPIN KAMI, MAKA AMPUNILAH KAMI DAN BERILAH KAMI RAHMAT DAN ENGKAULAH PEMBERI AMPUN YANG SEBAIK – BAIKNYA”.(QS.7:155)
Catatan kecil utk akhwat agar siap menghadapi berbagai situasi genting dengan tetap menutup aurat dengan rapi:
- upayakan tidur tetap dengan memakai baju yg menutupi aurat kecuali kepala (mis.daster berlengan panjang/gamis or baju tidur berlengan+bercelana panjang)
- Simpan bergho’ ditempat yg mudah dijangkau selengkapnya...
Kamis-Minggu weekend yg lalu kami (aku, adik & kedua ortukku) sdh merencanakan akan menengok kakak pertama kami yg baru mutasi ke Yogyakarta. Selain utk soan ke rumah kakakku, weekend panjang ini jg sbg rihlah mengurangi kejumudan. Kami berempat berangkat naik KA Sembrani kamis pagi jam 8.00. Subhanallah memang ketika bisa melihat kebesaran Allah dalam bentuk pemandangan alam yg indah, hamparan sawah yg hijau, gunung menjulang tinggi, serta langit biru dengan awan putih yg berarak membuat hati ini tenang.. Ketenangan hati ini mungkin krn qt jd byk berdzikir memuji hasil karya ciptaan-NYA.
Kami tiba di Stasiun Tugu, Yogya tepat jam 15.30 WIB, dengan dijemput kakakku beserta keluarganya (Abang iparku, kakakku, dua orang keponakanku, Tasya,Bitha, dan mB.Atun) yg baru plg jalan2x dari Parangtritis. Peluk cium dan rasa kangen krn 2 bln tdk bertemu membuat kami lupa sdg berada di stasiun (maklum selama ini keluarga kami tdk pernah terpisah kota). Kami langsung meluncur menuju kediaman kakakku di Jl. Magelang, Karang Waru. Sesampai dirumah kakakku, kami keliling mellihat dekorasi rumah tempat tinggalnya sambil mengobrol santai & minum teh dimeja makan. Kemudian kami siap2x mandi sore krn Ba’da magrib sambil mencari makan malam khas Yogya kami diajak utk melihat lebih dekat Gn. Merapi dari Kaliurang.
selengkapnya...
Bagi warga Jkt Jalan Kaliurang itu seperti daerah Puncak atau bagi warga Malang seperti daerah Batu. Hawa dingin khas pegunungan dengan jalan yg berliku membuat ketiga wilayah itu hampir mirip. Sejak Gn. Merapi aktif kembali dan santer diberitakan akan meletus oleh berbagai media di tanah air, wilayah ini semakin ramai dikunjungi bukan hanya oleh pemburu berita tapi jg oleh para wisatawan. Terbukti malam itu banyak mobil2x dari luar kota yg bersama kami parkir di km 23 Jl. Kaliurang utk menyaksikan lebih dekat dengan mata kepala sendiri muntahan lahar panas dari Gn. Merapi. Subhanallah dalam kegalapan malam itu sesekali kami dapat melihat muntahan lahar dari Gn. Merapi spt petasan air mancur, kemudian turun bbrp km sbg lava yg mengalir spt anak sungai. Aku berusaha mengambil foto peristiwa ini dgn camdig miniku tapi krn gak canggih hasilnya cuma gelap gulita eh ada hslnya jg kok foto punggung bbrp org yg melihat bersama kami & pic gerobak sate kelinci yg mangkal (abis di Jkt gak pernah liat ada kelinci gede digantung spt kambing gitu )
Hari Jumatnya kakakku masuk kantor, jd siang itu kami hanya jalan2x ke Pasar Bringhardjo saja utk berburu batik Jogja, walo hasil yg didpt ternyata batik pekalongan tp gak masalah selama harganya msh murah2x . Di pasar itu sangat sering aku jumpai wanita2x perkasa sbg bakul gendong (baca:kuli panggul). Kebayangkan dgn bawaan berat dipunggung mereka tetap menggunakan kebaya & jarik khas jawa...dalam hati sempet jg bertanya2x, ”kok gak repot ya?”. Selain itu dipasar itu banyak sekali diitemui wanita2x lanjut usia yg berkeliling meminta2x. Para Pedagang batik pun dikuasai mayoritas wanita. Dalam hati jadi sempat bertanya2x lagi, ”kemanakah kaum adam di pasar ini?”.
Jumat malam pulang kantor kakakku mengajak aku, mama, & adekku, utk jalan2x di Malioboro, kanon kalo udah ke Jogya tp belum mampir kesini kurang afdhol . Malam itu kami memang sengaja berburu t-shirt Dagadu utk oleh2x sambil makan lesehan disekitar jalan itu jg. Suasana khas disepanjang jln Malioboro memang sulit ditemui dikota lain, begitu unik & kental dgn budaya Jawa. Sambil menunggu mama, kakak, adekku, tawar menawar barang, aku bermain dgn camdigku & berhasil menangkap seniman tato sementara alias tato tdk permanen. Ternyata utk melukis tato spt foto dibawah biayanya cuma Rp. 10rb saja, Tato itu bisa tahan kurang lebih 1 bulan. Eh yg ini bukan utk ditiru cuma sekedar informasi aja.
Bada sholat shubuh, kepalaku terasa berat pusing2x spt biasa...mknya aku msh tidur2xan dgn adikku dikamar atas, sementara mB.Atun didepan kamar sdh mulai sibuk menyetrika baju.Dibawah sdh terdengar ada kesibukan, kakakku menyiapkan Tasya utk ke sekolah, mama sdg online telepon dgn kakaknya di Bandung yg ternyata ingin ikut ke Yogya. Jam menunjukkan pukul 5.55 WIB aku memakai bergho’ (jilbab lgs pakai) utk turun kebawah. Tiba2x kamar kami terasa berguncang hebat dgn suara2x perabotan rumah yg ikut bergoncang dan terdengar sangat keras. Aku & adikku lgs teriak, ”GEMPA!!!” Sementara dari lantai bawah smua orang berteriak, ”GEMPA!!! GEMPA!!!”, sambil memanggil kami yg dilantai atas utk segera turun. Mbak Atun yg sedang menyeterika lgs memelukku krn ketakutan, lemas & gak tau hrs berbuat apa. Aku & adekku reflek bilang ”qt harus turun, cepat...cepet...” Sambil terus berdzikir ”Laa Haula wa laa quwwata illaa billahi, istiqfar, & takbir, berulang2x dan memapah mB.Atun kami turun tangga dengan terseok2x... Subhanallah... Asma Allah terdengar bergema dimana2x... rasa takut, pasrah, tawakal bercampur jd satu... Gempa ini begitu hebat... yg terbayang dalam hatiku, Allah sdg menunjukkan kebesaranNYA bagi orang2x yg beriman dan yg ingkar. Ampuni dosa2x kami Ya Allah dan tolong bukakan hati kami agar kami dapat mengambil hikmah atas kejadian ini.
Kejadian ini sungguh mengingatkan kami akan bencana Tsunami di Aceh, dan benar saja sejam setelah guncangan hebat itu... kurang lebih jam tujuhan tiba2x berbondong2x orang berteriak ”air...! air...!”dan berlarian krn ada isu air dari laut Parangtritis, Bantul pasang dan sdh menggenangi jalan. Disekitar rumah kakakku ada bbrp ibu muda dgn bbrp baby...terlihat rasa cemas diwajah2x mereka... saat spt ini qt cuma bisa mengingatkan spy tetep tenang, dan tdk terpengaruh isu2x, jk memang ada tsunami, qt naik lantai atas aja belajar dr pengalaman video mB.Putri dan keluarga saat Tsunami.
Alhamdulillah walau setelah diketahui kekuatan gempa 6,2 skala richter, disekitar lingkungan kakakku tinggal, tdk byk kerusakan yg berarti yg ditemui, hanya bbrp perabot & pajangan dalam rumah yg hancur, bbrp genteng jg ada yg jatuh dan posisinya terlihat bergeser dr tempat nya semula. Air teh/kopi dalam cangkir dan mug dimeja makan pun terlihat bertumpahan krn efek guncangan tadi. Beberapa menit stlh gempa listrik padam, hubungan lewat Hp pun terganggu, kami hanya bisa sesekali menggunakan telepon rumah mengabarkan kondisi kami baik2x saja & minta utk segera dihubungi dr Jkt jk ada berita dari TV. Kami hanya dpt mendengarkan berita ter-up date dr radio Sonora Yogja. Kemudian gempa susulan berulang hampir setiap 2 jam sekali, walau tidak sehebat gempa pertama tapi tetap membuat warga di sekitar rumah kakakku berteriak histeris & berhamburan. Aku gak begitu peduli dengan teriakan2x itu tp sibuk dgn terus tilawah & membaca tafsir shg hatiku mjd tenang. Dasyat eh Subhanallah kan
Aku sempat jg b’gaya ala wartawan ’sok’ profesional mengambil bbrp gambar disekitar rumah kakakku, ada tembok belakang rumah yg rubuh, genteng bangunan pasar yg hancur, pasar yg sepi & bubar lebih awal dr biasanya. Dibanding berita di radio, tv memang tdk ada apa2xnya tapi foto2x ini akan dpt terus mengingatkanku akan Kebesaran & betapa Maha Pemurahnya 4JJI dengan peringatan-Mu lewat bencana ini dan dengan keselamatan yg diberikan utk keluarga kami. Masih layakkah kami utk lalai terhadap-MU? Ya 4JJI yg Maha Pemurah & Maha Penyayang bimbing kami agar kami dapat terus mendekat diri kami kpd-MU, meningkatkan amal ibadah kami, & mati dalam keadaan khusnul khotimah...amiin yaa Rabbal ’alamiin .
"DAN MUSA MEMILIH TUJUH PULUH ORANG DARI KAUMNYA UNTUK (MEMOHONKAN TAUBAT KEPADA KAMI) PADA WAKTU YANG TELAH KAMI TENTUKAN . MAKA KETIKA MEREKA DIGONCANG GEMPA BUMI, MUSA BERKATA: ”YA TUHANKU, KALAU ENGKAU KEHENDAKI, TENTULAH ENGKAU MEMBINASAKAN MEREKA DAN AKU SEBELUM INI. APAKAH ENGKAU MEMBINASAKAN KAMI KARENA PERBUATAN ORANG - ORANG YANG KURANG AKAL DI ANTARA KAMI? ITU HANYALAH COBAAN DARI ENGKAU, ENGKAU SESATKAN DENGAN COBAAN ITU SIAPA YANG ENGKAU KEHENDAKI DAN ENGKAU BERI PETUNJUK KEPADA SIAPA YANG ENGKAU KEHENDAKI. ENGKAULAH YANG MEMIMPIN KAMI, MAKA AMPUNILAH KAMI DAN BERILAH KAMI RAHMAT DAN ENGKAULAH PEMBERI AMPUN YANG SEBAIK – BAIKNYA”.(QS.7:155)
Catatan kecil utk akhwat agar siap menghadapi berbagai situasi genting dengan tetap menutup aurat dengan rapi:
- upayakan tidur tetap dengan memakai baju yg menutupi aurat kecuali kepala (mis.daster berlengan panjang/gamis or baju tidur berlengan+bercelana panjang)
- Simpan bergho’ ditempat yg mudah dijangkau selengkapnya...