Wednesday, March 08, 2006

Pantaskah Bermimpi Menjadi Khadijah ra?

Wanita kelahiran tahun 1980 ini aku kenal kurang lebih 2th yg lalu, sejak aku sering mampir utk sholat magrib ba’da plg ktr di mesjid Ushwatun Hasanah, di daerah Garuda. Beberapa kali aku minta ditemani menikmati jajanan yg mangkal di sekitar mesjid. Ada soto mie, siomay, sate padang, or gorengan. Gadis ini sangat ramah ke smua orang yg dijumpai. Gak ada kesan malu-malu utk bicara dan menyapa semua orang yg singgah di mesjid.

Sambil menikmati sate padang yg mangkal di depan mesjid, gadis itu bercerita asal mula mengapa dia bisa bekerja dimesjid itu. Mulanya kakeknya yg dpt amanah sbg penjaga mesjid, setelah kakeknya wafat kemudian penjagaan mesjid ini diwariskan ke Bapaknya, hingga saat ini amanah penjagaannya dipegang oleh abang & dirinya. Jd menurutnya mesjid ini sdh dijaga 3 generasi dari keluarganya
selengkapnya...
“Coba dech teteh liat pilem G-30-S PKI, di pilem itu udah ada mesjid ini” begitu kata neneng antusias bercerita ttg sejarah mesjid ini.

“Tapi teh mesjid ini sebentar lagi 1/2nya mo diambil PEMDA, gara2 mall depan tu” kata neneng sambil menunjuk Tamini Square yg sedang dibangun. MasyaAllah…

Sesekali gadis itu bertanya…”teteh kok belum nikah?” yg ditanya cuma smile aja sambil ngeles,
„belum ketemu jod.nya neng, doain aja ya biar cepet ktemu“.

Aku tersenyum, gadis itu tersenyum jg tersenyum, sambill sesekali menawarkan bbrp laki-laki yg melintas dihadapan kami, „kalo sama yg itu mau gak teh? nanti neneng kenalin dech“

hehehe ada2x aja.... moga niat baiknya mendpt balasanNYA... ^_^. Lalu aku berusaha jawab „makasih neng, gak usah repot“

Gadis itu tetep kekeh dan berusaha meyakinkan aku... „nggak papa teh gak usah malu, Khadijah aja melamar Nabi Muhammad“

Aku cuma tersenyum membayangkan sosok Khadijah ra.sbg Ummul Mu’minin,

Seorang wanita janda, bangsawan, hartawan, cantik dan budiman. Ia disegani oleh masyarakat Quraisy khususnya, dan bangsa Arab pada umumnya. Sebagai seorang pengusaha, ia banyak memberikan bantuan dan modal kepada pedagang-pedagang atau melantik orang-orang untuk mewakili urusan-urusan perniagaannya ke luar negeri.

Keunggulan khadijah sebenarnya bukan pada hartanya tapi akhlaknya. Ia mampu menjaga kehormatan suaminya, menentramkan suaminya dari rasa takut, penyejuk ketika panas, ia adalah seorang ibu sekaligus istri yang membuat sekelilingnya menjadi nyaman. Sayang sekali point terpenting ini tertutupi dengan cerita mengenai harta dan kekayaan Khadijah.

Khadijah, r.a. mendahului semua orang dalam beriman kepada risalah Rasulullah,saw., dan membantu beliau serta kaum muslimin dengan jiwa, harta dan keluarganya. Maka, Allah, swt. membalas jasanya terhadap agama dan Nabi-Nya dengan sebaik-baik balasan, dan memberinya kesenangan dan kenikmatan di dalam istananya, sebagaimana diceritakan Rasulullah, saw. kepada Khadijah di masa hidupnya.

Tatkala Rasulullah,saw. mengalami rintangan dan gangguan dari kaum Quraisy, maka di samping beliau berdirilah Khadijah, r.a. Khadijah juga menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Rasulullah saw. sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di Gua Hira'. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepadanya ketika Nabi berdoa (memohon) kepada Rabbnya. Khadijah adalah sebaik-baik wanita yang menolongnya dengan jiwa, harta, dan keluarga. Peri hidupnya harum, kehidupannya penuh dengan kebajikan dan jiwanya sarat dengan kebaikan.

Khadijah r.a. mendampingi Rasulullah,saw. selama seperempat abad, berbuat baik kepadanya di saat beliau gelisah, menolongnya di waktu-waktu yang sulit, membantunya dalam menyampaikan risalahnya, ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolongnya dengan harta dan jiwanya.

Rasulullah,saw. bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakanku. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia." [HR. Imam Ahmad ].

Wong msh kebayang banyak sekali kekurangan diri... pantaskah bermimpi meminang ikhwan sbg salah satu jalan ikhtiar & mencontoh Khadijah ra? Iho kok ngeri kali mimpinya... ^_^ selengkapnya...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home